Kenali beberapa penyakit yang sering menjangkit anabul

13 Feb 2025
1. Kutu Kucing Kutu kucing adalah parasit eksternal yang umum menyerang kucing. Kutu ini hidup dengan menghisap darah kucing yang dapat menyebabkan gatal, iritasi kulit, dan anemia pada kasus yang parah. Pengobatan kutu kucing dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung tingkat keparahan infestasi dan usia kucing. Metode yang umum digunakan adalah memandikan kucing dengan sampo antikutu secara rutin.
2. 2. Feline Panleukopenia Virus (FPV) FPV adalah penyakit virus yang sangat menular dan mematikan pada kucing. Gejalanya meliputi demam, lesu, muntah, diare, dan tidak nafsu makan. Pencegahan FPV dapat dilakukan dengan vaksinasi. Pengobatan FPV hanya bersifat suportif, dengan pemberian cairan, elektrolit, dan perawatan intensif. Namun, hingga kini belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Meskipun demikian, terdapat metode untuk meringankan gejala yang dialami kucing, seperti memberikan obat-obatan guna mengatasi gejala kucing muntah dan diare.
3. Ringworm Ringworm adalah infeksi jamur pada kulit kucing yang menyebabkan gatal, iritasi kulit, ruam pada beberapa bagian tubuh, dan kerontokan pada bulu. Penyakit ini perlu diwasapadai karena dapat menular ke anak-anak atau orang dewasa. Pengobatan ringworm dapat dilakukan dengan obat antijamur dan sampo khusus antijamur.
4. Cacingan Cacingan adalah penyakit parasit yang umum pada kucing. Biasanya, penyakit ini terjadi karena kucing mengonsumsi makanan kotor atau terkontaminasi bakteri. Gejalanya meliputi penurunan berat badan, perut buncit, ditemukan cacing di feses kucing, dan bulu kasar. Pengobatan cacingan pada kucing dapat dilakukan dengan obat cacing yang diresepkan oleh dokter hewan.
5. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) ISPA pada kucing disebabkan oleh virus dan bakteri. Gejalanya meliputi bersin, batuk, hidung berair, demam, hingga kehilangan nafsu makan. Pengobatan ISPA tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, cukup dengan pembersihan rutin pada area mata, hidung, dan mulut serta berikan obat mata topikal dan antibiotik yang spesifik. Pada kasus yang lebih parah, sebaiknya kucing dirawat inap agar mendapat treatment intensif berupa pemberian cairan infus dan treatment lain yang dibutuhkan.
Source : SINDOnews.com